Advertisement

Segalanya Tergantung Kita Dalam Memilih

SelokBesuki
Tuesday 9 April 2019

Manusia Diberi Kebebasan Memilih Oleh Tuhan

Segalanya Tergantung Kita Dalam Memilih - Saya punya cerita nih…based on pandangan mata dan pengalaman pribadi …

Beberapa waktu yang lalu, saya berkenalan dengan seorang Mbok, mantan asisten rumah tangga tetangga saya. Sejak tetangga saya itu pindah ke Jakarta, tapi si Mbok ga ikut lagi sama beliau bisa dikata si Mbok bener-bener ga punya penghasilan

Singkat cerita, tadinya sejak tidak bekerja, si Mbok berencana pulang kampung, sayangnya di terminal, beliau kecopetan jadinya nggak bisa beli tiket bis untuk pulang kampung.  

Untungnya di Bandung ini, Si Mbok masih punya ponakan angkat, jadinya si Mbok bisa numpang disitu.  Nampaknya si Mbok punya prinsip, life must go  on dan tidak boleh merepotkan orang lain. 

Jadinya dia kembali mencari kerja. Jujur aja, sebenarnya saya nggak tega, mengingat usianya yang sudah lanjut, walau beliau mengaku umurnya masih sekitar 50 tahun, tapi dari fisiknya nampaknya sudah cukup renta, jalannya sudah mulai tertatih-tatih dan pendengarannya sudah sangat kurang juga. 

Wajarnya dia sudah menikmati masa pensiun, Sejak tidak bekerja di tetangga saya itu, si Mbok sempat keluar masuk beberapa rumah untuk bekerja, sayangnya rata-rata baru beberapa hari kerja, beliau dihentikan,mungkin karena sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan pemilik rumah.

Tapi yang saya salut, beliau tetap semangat mau cari kerja.  Bahkan kalau dia numpang istirahat di rumah sambil ngobrol-ngobrol sama Mbakku, dan saya menawarinya untuk makan gratis, beliau tidak mau selalu bilang, Diijinkan numpang duduk disini, saya sudah sangat berterima kasih jangan tambah merepotkan lagi


Kisah kedua, adalah saya juga punya kenalan, yang tadinya kerja di sebuah perusahaan yang lumayan bagus lah, sehingga dia punya penghasilan yang lumayan juga namun entah kenapa sekitar tahun 2000 an perusahaannya pailit dan kenalan saya tadi terpaksa dirumahkan oleh perusahaan.  

Dengan modal uang pesangon, beliau memutuskan untuk menitipkan uangnya pada orang lain, yang beliau bilang dapat dipercaya, untuk muterin uangnya gitu dan beliau tinggal terima sekitar sekian persen tiap bulannya. 

Kenalan saya ini, hanya mengandalkan temannya itu dan berharap setoran bisa lancar tiap bulannya dan dia tinggal menunggu dan menunggu padahal menurut saya, hingga saat saya menulis ini pun usianya masih bisa dikata usia produktif untuk bekerja.  Tetapi, setiap diberi masukan untuk bekerja atau bisnis beliau selalu bilang” Wah, kantor mana lagi yang mau terima saya? Bisnis, saya nggak bakat, udahlah emang nasib saya begini!”.

Waktu berjalan, harapan dari kenalan saya ini tidak berjalan dengan lancar.  Entah bagaimana perjanjian kerjasama dengan temannya intinya uang yang telah dititipkan untuk diputarkan oleh temannya itu tidak dapat dikembalikan, apalagi ada keuntungan sekian persen seperti yang dijanjikan.  Alhasil, sekarang kenalan saya ini, suka nekat minta-minta uang  sambil bilang “Siapa juga yang mau jadi peminta-minta, tapi yah gimana lagi?”.  

Jujur miris saya ngeliatnya, tapi juga agak-agak gimana gitu, berusaha engga, tapi punya duit pengen hehehe

The moral is kadang kita memang suka ngerasa tertekan dan tidak punya pilihan.  Padahal, setiap kita pasti punya cara untuk keluar dari segala masalah yang diijinkanNya terjadi dalam kehidupan kita.  Tinggal kita saja mau lebih terbuka  atau tidak untuk keluar dari zona nyaman dan merubah tekanan menjadi kesempatan ;)

Selamat Memilih, karena hidup memang pilihan
Segalanya Tergantung Kita Dalam Memilih