Advertisement

Sudahkah Kita Menjadi Sahabat Yang Baik

SelokBesuki
Tuesday 9 April 2019

“Sahabat itu ada di kala susah dan senang. Ia tidak berbalas jasa ataupun dana. Ia ada dan dekat laksana bulan yang menemani bumi. Kadang kita melihat ia hilang, namun sejatinya ia ada dan terus menemani kita.”


Arti Sahabat

Sahabat adalah teman dekat kita, Itu rata-rata definisi kita dalam memaknai arti kata sahabat :D

Dalam Definisi Kamus Besar Bahasa Indonesia, Sahabat memiliki pengertian kawan, teman atau handai.

Sedangkan situs wikipedia beda lagi, wikipedia mencoba mengartikan arti sahabat atau persahabatan adalah istilah yang menggambarkan perilaku kerja sama dan saling mendukung antara dua atau lebih entitas sosial.

Ada lagi, Imam Ghazali pernah mengatakan bahwa Pertemanan yang baik (husnu al-suhbah) adalah satu rukun agama. 

Betapa dahsyat ternyata arti dan makna sahabat. :)


Siapa Sahabat kita?

Salah satu ciri manusia yang berjiwa besar adalah selalu menerima dengan tangan terbuka siapa saja orang yang bisa diajak menjadi teman. 

Ia tidak membeda-bedakan setiap orang baik dari segi usia, golongan, pangkat, apalagi sekedar warna kulit.

Uniknya, Sahabat bukanlah sekedar teman. Ia lebih dekat dan lekat. Jiwanya bisa menjadi jiwa kita. Karakternya bisa menjadi karakter kita. 

Maka, berteman boleh dengan siapa saja. Tapi, pastikan kita bisa memilih sahabat yang baik dan bisa membimbing kita kepada jalan kebaikan.

Bagaimana Ciri Sahabat yang Baik?

Sahabat yang baik adalah yang bisa membimbing dan mengarahkan kita kepada jalan kebaikan. Ia mampu memahami karakter kita, mau menerima setiap sikap kita, dan berani jujur kepada kita. 

Ia hadir bukan saja saat suka, tapi ia hadir pula di saat kita mengalami duka. ia adalah warna di setiap hitam dan putih kisah hidup kita.

Sahabat yang baik adalah tatkala melihatnya menjadi ingat kebaikan, mendengarkan kata-katanya menambah ilmu, dan melihat gerak-geriknya teringat akan kematian. 

Artinya, ia selalu mengingatkan akan kebaikan dan kehidupan yang kekal kelak.

Sahabat yang baik? cukuplah minimal ia bisa saling mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran :)

Epilog

Hidup ini seumpama seorang musafir yang sejenak beristirahat barang meminum dan memakan perbekalan. Singkat dan tidak kekal. ia dihiasi oleh pernak pernik yang membuat mata berbinar, sejatinya ia hanyalah hitam dan putih. 

Maka, pastikan kita memiliki warna untuk hidup ini. pastikan kita menjadi teman yang dekat dan lekat. pastikan kita bisa menemukan orang yang bisa membimbing kita kepada tempat kebaikan. Dan, pastikan kitalah yang mengawalinya. Itulah Sahabat.

“Apabila melihat wajahnya, teringat akan Kebaikan….Apabila mendengar kata-katanya, bertambahlah ilmu kita…Apabila menyaksikan gerak-geriknya, ingatlah kita akan kehidupan yang kekal…”